Pernah terpikir kenapa manusia harus lahir dan hidup, jika satu hari nanti kita tetap harus mati.
Apa artinya jadi tampan atau mapan, jika satu hari nanti pakaian terakhir adalah kain kafan.
Apa artinya hidup ini jika satu persatu yang kamu punya harus kamu lepaskan. Tidak satu detikpun dalam hidup saya sebelumnya, terpikir tanya tanya ini.
Sampai mereka “hidup” di dalam rahim saya. Berbagi darah. Berbagi rahasia hati. Berbagi degup jantung. Sampai akhirnya saya dan mereka, harus sama sama berjuang, atas satu nama — kehidupan.
Manusia, yang diberikan kesempatan untuk hidup adalah satu dari seribu yang terpilih.
Terpilih untuk merasakan dunia, merasa memiliki untuk akhirnya melepaskan, satu persatu.
Terimakasih sudah membuat hidup Nyanya lebih berarti.
-Dari Pagi hingga Senja-
Tangerang, 19 oktober 2016